Senin, 25 September 2017

Salawaku, Keindahan Daerah Timur dan Kisah Klasik


Hari Sabtu lalu, 23 September 2017 saya diajak seorang teman untuk menikmati film Indonesia secara gratis di Indonesia Kaya. kitsa bisa mendaftar secara online apabila sedang ada acara, tinggal buka website www.Indonesiakaya.com lalu cari acara yg sedang dan akan berlangsung.

Berhubung teman memberi informasinya Jumat malam, sehingga pendaftaran online sudah ditutup, tetapi masih ada kesempatan ikut menonton apabila kita datang dua jam sebelum acara dimulai. Dengan harapan masih bisa ikut menonton maka saya nekat datang walaupun belum terdaftar. Beruntung, saya tetap boleh ikut dengan mengisi data di tempat.

Film yang diputar pertama adalah "Salawaku ". Salawaku adalah nama seorang anak lelaki kecil (diperankan oleh Elko  Kastanya) yang hidup di Pulau Seram dan ditinggal pergi oleh kedua orangtuanya. Sehari -hari Salawaku tinggal bersama Kakaknya bernama Binaya (diperankan oleh Raihaanun). Tetapi tiba -tiba Binaya pergi meninggalkan Salawaku tanpa memberitahukan tempat tujuannya.

Seorang pemuda desa bernama Kawanua (diperankan oleh JFlow  Matulessy) yang cukup perduli dengan Salawaku berusaha menghiburnya. Tetapi Salawaku nekat mencari Binaya yang Salawaku dengar-dengar pergi ke Piru, suatu tempat yang lumayan jauh dari desa mereka . Suatu malam Salawaku nekat pergi naik salah satu sampan yang bersandar di pantai, tetapi sebelum pergi Salawaku sempat memberitahu Kawanua kalau dia akan ke Piru mencari Kakaknya.

Esok harinya Upulatu (Tetua  adat) sadar kalau salah satu sampannya tidak ada ditempat dan satu-satunya warga yang tidak ketahuan ada dimana hanya Salawaku. Upulatu memerintahkan untuk mencari Salawaku. Sedangkan pada pagi itu Salawaku tiba di suatu pantai dan menemukan seorang gadis yang berasal dari Jakarta sedang terdampar bernama Saras (Diperankan Karina Salim). Sebagai balas jasa karena telah menyelamatnya, Saras menemani Salawaku mencari Binaya.

Kawanua yang kuatir dengan Salawaku juga berusaha mengejar mereka dan akhirnya bertemu di tengah perjalanan. Mereka bertiga akhirnya melanjutkan perjalanan ke Piru. Saras yang sedang liburan dan sangat menyukai pantai sempat membuat perjalanan mereka tertunda satu malam. Dan malam itu, sambil menikmati hembusan angin malam, Kawanua dan Saras terlihat sedikit lebih dekat.

Ditengah perjalan, Kawanua mengaku kepada Saras kalau Binaya pergi karena hamil diluar nikah dan bayi yang dikandung adalah anak Kawanua. Tetapi karena Ayah Kawanua adalah seorang Upulatu yg sangat dihormati maka sebagai anak, Kawanua ingin menjaga nama baik orangtuanya sehingga memilih untuk membiarkan Binaya pergi. Mengetahui keadaan yang sebenarnya dan teringat akan kisahnya sendiri, Saras memaksa Kawanua untuk bersikap ksatria.

Sepanjang pemutaran film ini, penonton disuguhkan dengan alam daerah Timur yang begitu indah. Laut yang jernih, bukit yang indah tetapi sekaligus jalanan yang sudah teraspal rapi.

Film ini disutradarai oleh Pritagita Arianegara dan ini adalah film perdana yang disutradarainya. Film ini sudah diputar dibeberapa negara seperti Jepang dan Itali. Mereka sangat antusias dan berniat untuk liburan ke tempat-tempat syuting di film ini.

Maju terus film Indonesia dan semoga sekaligus mempromosikan alam Indonesia yang begitu indah.
BersamaKarinaSalim