Salah satu arisan yang saya ikuti adalah dengan teman sekolah. Di awal
tahun kami mengadakan arisan di luar kota. Salah seorang teman membawa seekor
anjing lucu yang langsung menjadi idola anak-anak. Saat sedang berkumpul, seorang
teman menawarkan sekolah anjing karena kebenaran anjing tersebut habis pipis
dipojok rumah karena suami teman saya ketiduran dan tidak mengantar pipis di
halaman.
Ternyata biaya sekolah anjing yang ditawarkan teman tersebut lebih mahal
dari sekolah manusia. Teman yang punya
anjing bilang kalau sekolah itu bisa membuat anjingnya bisa nyuci, ngepel dia
mungkin akan mempertimbangkan. Tentu saja jawabannya itu disambut tawa kami
semua. Ditambah dengan jawaban ngawur teman-teman yang lain.
Sepulang dari luar kota, salah satu teman arisan tersebut mengirim video
ditambah kata pengantar "hasil sekolah anjing". Di video ditunjukkan,
suara seorang Ibu yang meletakkan septong roti di depan seekor anjing. Lalu si
Ibu menyebut, roti baru bisa dimakan pada hitungan ke tiga.
Mulailah si Ibu berhitung, satu,
dua, empat sampai sepuluh. Si anjing masih tampak anteng melihat roti. Lalu
dilanjut hitungan mundur dari sepuluh sampai satu dan lagi-lagi tidak menyebut
angka tiga. Air liur si anjing sudah mulai menetes walaupun masih tetap
terlihat santai. Pada ke tiga kali hitungan berputas barulah angka tiga
diucapkan dan tentu saja si anjing langsung melahap roti tersebut.
Video ini menjadi berasa lucu karena sebelumnya cerita sekolah anjing
menjadi pembicaraan serius tidak serius saat acara diluar kota. Ada yang
berniat menyekolahkan anjing? Nanti kita bantu cari alamatnya