Setelah melalui perjalanan melelahkan akhirnya hasil pilkada DKI 19 April
2017 hasil quick count menghasilan pemenangnya adalah no urut 3 yaitu Anis -
Sandi. Walaupun itu sangat jauh dari perkiraan orang-orang yang melihat
perubahan Jakarta sejak Ahok - Djarot menjabat, ternyata nila setitik di
Kepulauan Seribu telah mengacaukan semuanya.
Walaupun orang-orang yang logis melihat bahwa alasan angka-angka cantik
dimunculkan adalah alasan politis semata, tetapi tetap saja ada orang yang
merasa bahwa mereka telah terhina. Untuk alasan agama, saya tidak bisa komentar
karena itu ranah pribadi. Walau kalau mau jujur saya tanda tanya kenapa
orang-orang itu tidak pernah protes ketika ada partai agama mendukung calon
yang bukan seagama.
Sempat nyesak mengetahui hasil pilkada, tapi tetap percaya bahwa mungkin
ini yang terbaik. Ungkapan sedih saya terima lewat pesan-pesan pribadi maupun
membaca status teman-teman di media sosial. Bahkan 4 hari setelah pilkada,
teman saya masih mengusap air mata karena sedih yang tersisa. Saya tahu ini
bukan kecewa karena jagoan kalah tapi karena sudah terlanjur merasakan
perubahan Jakarta yang kita harapkan akan berkelanjutan.
Di grup wa yang saya ikuti, seorang teman melontarkan ide untuk mengirim
bunga ke Balaikota sebagai ungkapan terima kasih atas kinerja Ahok - Djarot
selama ini. Entah mungkin pesan itu meyebar atau ada yang punya ide sama,
akhirnya malah Balaikota kebanjiran papan bunga.
Dari kemarin terharu rasanya membaca berita https://news.detik.com/berita/d-3482859/curhat-warga-ke-ahok-gagal-move-on-hingga-mantan-terindah?utm_medium=oa&utm_campaign=detikcomsocmed&utm_source=facebook&utm_content=detikcom dan postingan tentang papan
bunga di Balaikota. Karena menurut saya pribadi bunga itu adalah lambang cinta,
kasih dan perdamaian. Walaupun ternyata tetap saja ada yg berkomentar negatif
bahkan tega menyebut bahwa papa bunga itu pesanan Ahok sendiri. Abaikan saja
suara sumbang yang selalu menilai segala sesuatu dari kepentingan sendiri.
Di grup saya bersama teman-teman
masih rencana kirim bunga, dan ternyata grup keluarga saya juga
masing-masing ada rencana kirim bunga juga dengan komunitas mereka
masing-masing. Ahok-Djarot menerima ungkapan cinta dari orang-orang yang
mengasihi mereka dan mereka layak menerimanya. Tetaplah semangat Ahok-Djarot
karena hari esok masih panjang.