Beberapa kali bertemu dengan orang mengganggap dirinya hebat. Dan anehnya
banyak kejadian itu adalah pertemuan pertama. Tetapi seiring waktu kadang apa
yang dibicarakan malah jauh dari kenyataan.
Beberapa hari yang lalu ada tamu yang berkunjung ke kantor. Dari cara
bicaranya sudah pede bahwa dia akan diterima dengan sangat baik, berhubung saya
diminta mewakilkan untuk menemui maka saya tanpa persiapan apa-apa menerima
tamu tersebut.
Walaupun dari awal jabat tangan saya sudah melihat si Bapak hanya
mengada-ada, tapi saya tetap bersikap diam dalam setiap bicaranya. Ketika saya
mencoba bertanya tujuan datang, si Bapak malah mengalihkan tanya asal - usul
yang seharusnya menurut saya kurang baik dibicarakan dalam masalah pekerjaan.
KEcuali sudah beberapa kali bertemu atau ada alasan khusus, misalnya ketahuan
dari nama dan ada kemungkinan berasal dari daerah yang sama.
Lalu saya menyarankan si Bapak menghubungi orang yang dituju, tetapi
ternyata ketika si Bapak menelepon orang yang dituju di depan saya, orang
tersebut merasa tidak kenal. Ataupun mungkin kenal tapi tidak lebih istimewa
dibanding bisnis kerja yang lain.
Mungkin merasa malu, si Bapak menyebut orang yang posisi-nya lebih tinggi
lagi. Dan saya menyarankan untuk membuat janji pertemuan saja. Setelah
basa-basi dan tidak ada yang perlu dibicarakan lagi saya meninggalkan si Bapak
dengan senyum dikulum.
Adalah lebih baik datang dengan apa adanya daripada membuat kita menjadi
terasa lucu/aneh dimata orang yang kita temui.