Kita sering sekali melihat pernikahan beda agama. Ada beragam tanggapan
antara yang pro dan kontra. Ada yang langgeng sampai kakek nenek tapi ada juga
yang kandas di tengah jalan. Padahal bisa saja pemacu utama-nya bukan perbedaan
agama yang tadi.
Lalu pernahkah kita memperhatikan pernikahan beda rumah ibadah? Apakah itu
bisa berjalan beriring atau akhirnya menajdi masalah juga? Beberapa kali
melihat pasangan yang berasal dari dua rumah ibadah yang berbeda. Mungkin
awalnya sepakat akan beribadah secara bergiliran, tetapi pada akhirnya akan
terjadi tarik menarik juga. Apalagi sudah ada buah hati sebagai pelengkap.
Seperti halnya di Kristen, ketika ada anak maka anak perlu dibaptis yang
nantinya akan terdaftar juga sebagai anggota baru gereja. Atau kadang ada yang
mau mengalah, tapi tidak ikhlas. Lalu apa yang seharusnya dilakukan?
Ada juga yang mengambil jalan tengah, yaitu berpindah ke gereja yang
berbeda lagi. Bukan gereja si istri atau pasanagn. Jadi tidak ada yang merasa
menang atau kalah. Walaupun sebenarnya dalam iman tidak boleh ada perasaan
menang atau kalah, tapi dimana kita merasa iman bertumbuh.
Jadi sebelum berlanjut lebih dalam, adalah baik hal ini dibicarakan dengan
pasangan sehingga tidak menjadi bibit pertengkaran di kemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar