Menurut warga yang
berasala dari Tepian Danau Toba, Danau Toba adalah permata yang indah yang
Tuhan anugrahkan untuk daerah ujung Sumatera Utara tersebut.
Senin, 31 Oktober 2016
Alumni USU dukung gerakan Anti Korupsi
Pada tanggal 14
Agustus 2016 kemarin, dalam rangka menaymbut 17 Agustus Alumni Universitas
Sumatera Utara mengadakan acara gerak
jalan di Bundaran HI. Sebagai panitia adalah alumni Fakultas Pertanian. KEbenaran pada hari yang bersamaan Bawaslu seluruh Indonesia juga mengadakan acara di tempat yang sama.
Modal Nekat ke Pangandaran
Lebaran tahun 2011, 5 tahun yang lalu. Saya ikut teman ke kampungnya di
Kuningan. Berangkat sudah malam dari UKI dan janjian bertemu di Rest Area KM19
dengan teman. Saat minta diturunkan di Rest Area KM19 tetapi oleh kondektur bis
amlah diturunkan di terminal bayangan sebelum Rest Area (sekarang sudah
ditutup). Sempat panik karena tidak tahu jalan keluar, untung Bapak penjaga
warung di sana bersedia membantu dengan mencarikan tukang ojek. Dan kebaikan
lainnya, si Mas yang antar ke Rest Area tidak memberikan harga yang
gila-gilaan. Cuma Rp 5,000,- dan memang segitulah harga sebenarnya tarif ojek
di sana.
Berangkat dari Pasar Cibitung naik bis yang harga tiketnya naik 100%
(berhubung menjelang Lebaran) dan sampai siang hari di Kuningan setelah
melewati macet yang lumayan melelahkan. Menikmati indahnya kebersamaan di rumah
temanku bersama keluarga besar Ibunya yang sangat bersahabat.
Berhubung masih ada waktu libur yang cukup panjang, saya bersama teman
berencana pergi ke Pangandaran sehabis Lebaran. Setelah paginya acara sungkeman
di rumah Kakek Nenek, sorenya kami siap-siap menuju Pangandaran.
Ahri sudah merambat sore saat kami meninggalkan rumah teman,untuk menambah
teman sependeritaan teman saya mengajak seorang pria teman masa kecilnya.
Dengan naik angkutan kami menuju jaan raya untuk mencegat bis yang ke arah
Ciamis. Saat sedang menunggu dipinggir jalan, seorang pria muda juga terlihat
sedang menunggu. MAka teman pria kamipun memulai percakapan dengan pria
tersebut. Ternyata pria inipun tujuannya ke Pangandaran juga. Dia berasal dari
Kuningan dan membuka usaha di Pangandaran.
Tidak begitu lama menunggu, bis yang kami tunggupun tiba dan bis dalam
keadaan longgar sehingga kami masih dapat tempat duduk. Ternyata perjalana
Kuningan - Ciamis cukup jauh. Di tengah perjalanan bis berhenti dan kami
membeli roti dan air minum untuk bekal. Tak lupa kami membeli untuk ke dua pria
yang sekarang menjadi teman seperjalanan juga.
Walaupun agak malu-malu akhirnya pria muda sebut saja Agus akhirnya mau
menerima roti dan air minum yang kami tawarkan. Tampaknya Agus memang seorang
pemalu. Saat di tengah jalan, ada penumpang yang naik dengan rambut panjang dan
tatto di tangan. Saya dan teman saya sempat bergosip tentang pria bertatto ini.
Saat menjelang Ciamis, kata teman saya paling sekitar 1 km lagi, bis kami
tidak bisa lewat, semua mobil balik karena jalan tertutup longsor. Pdahal waktu
sudah sekitar pukul 11:00 malam. Akhirnya pria bertatto yang sempat kami
gosipkan itu maju ke dekat supir dan mengarahkan ke suatu jalan alternatif.
JAlan itu melalui kampung-kampung dan cukup sempit untuk ukuran bis kami yang
besar. BAhkan ada turunan yang cukup curam dan bahkan kami kuatir bis akan
nyangkut, beruntung supir bisnya cukup mahir sehingga bis kami bisa melaluinya.
Pria bertatto, yang sebelumnya kami gosipkan malah menajdi penyelamat dalam
perjalanan ini. Sekitar pukul 12:00 kami tiba di Ciamis. Angkutan ke
Pangandaran masih ada, tapi masalahnya kami tidak tahu mau kemana. Karena kami
tanpa persiapan dan tidak mengenal daerah tersebut.
Lagi-lagi, Tuhan sangat baik sehingga Agus teman seperjalanan menawarkan
untuk menginap ditempatnya yang tentu saja kami sambut dengan senang hati. Tempat
usaha Agus terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 tempat usaha dan di lantai 2 kamar
tidur dan suatu ruang terbuka. Tempatnya menghadap terminal Pangandaran.
Rabu, 26 Oktober 2016
Keuntungan Menjadi Anggota Tiket dot com
Untuk yang sering bepergian ke
luar kota atau sering dimintai tolong oleh keluarga atau teman untuk membeli
tiket, ada baiknya mendaftar menjadi
anggota disitus penjualan tiket online tiket.com. Beberapa tahun terakhir ini saya sering beli tiket, baik untuk diri
sendiri, keluarga maupun teman-teman yang menitip untuk dibelikan. Biasanya
teman yang menitip beli adalah yang ingin berangkat tapi belum punya uang. Maka
saya biasanya mendahulukan pakai kartu kredit tanpa biaya tambahan.
Dalam membeli tiket, saya biasa membandingkan antara beli langsung di web
maskapai atau lewat penjual tiket online. Setelah saya perhatikan, ternyata
lebih banyak untungnya beli di penjual tiket online. Karena kalau beli di web
maskapai, kita masih dikenakan biaya pemesanan apalagi kalau beli pakai kartu
kredit.
Ada beberapa website penjualan tiket yang sering saya kunjungi untuk
membandingkan harga. Traveloka, tiket dan pegi-pegi. Kadang mereka memberikan
harga promo, baik dengan menggunakan kartu tertentu atau ada promo di hari-hari
tertentu.
Untuk mempermudah transaksi, biasanya saya daftar jadi anggota sehingga
data kita disimpan dan tidak perlu isi data lagi saat akan membeli. Pada
awalnya, saya hanya terfokus dengan harga. Walaupun harga sama, saya akan
membeli di website yang paling sering saya pakai. Tidak pernah memperhatikan
poin-poin yang diberikan tiket.com yang mereka sebut tix point, hingga suatu kali saat pesan tiket saya
iseng-iseng memasukkan pilihan potongan dari tix point saat akan melakukan
pembayaran. Ternyata tix point saya di angka
12ribuan dihargai sekitar 200rb lebih. Padahal banyak sekali saya membeli tiket
di website lain walaupun harganya sama.
Jadi mulai sekarang, teman-teman yang sering beli tiket, mendaftarlah di
tiket.com dan yang sudah terdaftar, coba cek siapa tahu poinnya sudah bisa beli
tiket ke suatu tempat atau minimal mengurangi harga tiket dari harga semula.
Jumat, 07 Oktober 2016
Ramalan
Dulu waktu saya masih unyu-unyu saya senang sekali membaca ramalan bintang
atau zodiak di majalah-majalah. Lalu mengingat-ingat atau menduga-duga benarkah
akan terjadi seperti yang tertulis di majalah tersebut. Ada juga teman kuliah
yang bisa membaca garis tangan, bahkan bisa mengetahui yang terjadi sebelumnya
dalam hidup seseorang walaupun dia tidak terlalu kenal bahkan tidak tahu masa
lalunya. Namun untuk yang ramal-meramal sejak awal memang saya menolak
mengulurkan tangan, bukan karena menyimpan satu rahasia tapi karena saya ingin
semua mengalir begitu saja.
Tetapi untuk ramalan bintang, saya sangat suka membaca akrena saya pikir
itu adalah hiburan. Lalu seorang teman menegur saya untuk tidak percaya pda
ramalan dan akhirnya sejak itu saya sama sekali tidak pernah lagi baca-baca
yang namanya zodiak. Mungkin juga karena akhirnya saya berpikir bahwa tidak
mungkin nasib semua orang akan sama apabila dilahirkan pada jam, tanggal, bulan
dan tahun yang sama. Setiap orang punya kisah sendiri, bisa dipengaruhi lokasi,
keluarga dan banyak faktor lain yang membuat tidak akan sama yang satu dengan
yang lain.
Karena faktor itu juga saya jarang sekali ikut test-test di emsia sosial,
hanya kalau itu masuk logika seperti memerlukan ketajaman penglihatan,
kecepatan membaca baru saya ikuti. Tapi itu hanya menurut saya pribadi, kalau
ada yang percaya dengan ramalan ataupun kata zodiak itu juga sah-sah saja.
Akrena setiap orang juga punya kesenangan dan pandangan masing-masing.
Langganan:
Postingan (Atom)