Rabu, 07 Desember 2016

Lepas




Fe sedang membereskan data-data meeting pagi saat pintu tiba-tiba terbuka. Fe melirik ke pintu dengan ekor mata. Tiba-tiba jantungnya berdegub kencang saat mengtahui siapa yang datang. Rasanya ruangan menjadi gerah, padahal tadi ruangan ini masih sangat dingin sekali. Belum pernah Fe berduaan saja dengan Rio dalam satu ruangan apalagi dalam suasana sekaku ini.


Ingatan Fe melayang ke undangan berwarna biru yang tadi ada di meja, belum sempat membaca tapi sudah melihat nama pria di undangan itu.  makan siang Sudah satu bulan ini Rio berubah, tak pernah menghabiskan waktu di ruangan bersama di kantin.yang sepi. Detak jarum jam bisa kedengaran, tapi masih lebih jelas helaan nafas di seberang meja.

Bertahun-tahun berteman dengan Rio, tak pernah ada kata atau janji diantara mereka. Tapi tidak pernah Rio atau Fe memiliki teman dekat, baik di kantor maupun di luar. Fe tidak pernah membiarkan satu orangpun teman kantor mendekatinya. Dan Fe pun berulang kali melihat banyak teman wanita yang diam-diam maupun terang-terangan mendekati Rio namun tak pernah ada yang berbalas.

Rio memang berwajah biasa saja, tapi dia cukup berkharisma. Walaupun Rio pendiam, tetapi selalu hangat dan banyak cerita kalau sedang bersama Fe. Kalau ada orang yang sedang butuh pertolongan Rio dan sudah kehabisan akal, maka seandainya Fe yang meminta agar Rio menolong orang tersebut, maka Rio pasti mau menolongnya.

“Fe”
Rio memulai pembicaraan. Fe hanya mengangkat wajahnya sesaat, dari tadi dia hanya menunduk saja,makin lama semakin dalam.
“Dia pilihan orang tuaku dan tak ada lagi alasan untuk menolak”
sepi lagi
“Aku harap kamu tidak lagi menutup hati buat yang lain”
Fe masih diam
“Tak akan ada yang berubah Fe, jangan ada”
“Terima kasih buat ketupat yang selalu kamu berikan, semoga Juli nanti aku masih bisa menikmatinya” Fe berusaha menjawab dengan candaan “Dan juga buat kado-kado natalnya”
“Terima kasih juga buat kartu-kartu lebarannya Fe” Rio menjawab

Terkadang kita harus melepaskan apa yang kita harapkan atau inginkan demi kebaikan orang banyak.

* cerita ini sudah mengendap lama di draft :)
                                                                                                                                


Tidak ada komentar:

Posting Komentar