Tanggal 19 November dan 4 Desember 2016 lalu diadakan parade budaya dan ada
juga yang menyebutnya Parade Khebinekaan. Jauh sebelumnya acara ini sudah
dilaksakan di Bandung pada bulan Oktober dan entah karena apa, Pak Ridwan Kamil
sempat dibully di laman facebook-nya karena acara ini.
Adapun kehadiran saya adalah karena saya melihat dan merasa ada sebagian
orang yang ingin merong-rong negeri ini dengan membuat dan memeprjelas jurang
pemisah antar anak bangsa. Baik lewat jalur politik maupun agama.
Bahkan justru dengan kehadiran saya tanggal 19 November saya bisa membantah
saat siang harinya tiba-tiba beredar foto orang memadati Bundaran HI dengan
tulisan Parade Khebinekaan dihadiri sejumlah 97,000 orang. Beberapa teman
mempertanyakan gambar itu di grup-grup wa yang saya ikuti.
Kebenaran acara 19 November yang sebelumnya direncanakan di Bundaran HI
tapi tidak disetujui karena akan mengganggu lalu lintas karena itu adalah hari
Sabtu, bukan Minggu pagi yang biasanya memang jalan Sudirman dan jalan Thamrin
tidak dilintasi kendaraan bermotor kecuali trans Jakarta. Akhirnya long march
dialihkan ke Patung Kuda dengan titik kumpul di Monas.
Jadi dengan melihat lokasi yang terlihat di foto yang beda dengan lokasi Parade Khebinekaan,
seharusnya keaslian foto itu sudah langsung terbantahkan. Apalagi ada juga
sebagian yang menyebar adalah yang datang di acara tersebut. Lalu dengan
penjelasan di atas saya menyampaikan sanggahan kepada teman-teman di wa, teman
di media sosial lain dan juga kepada Abang saya yang kebenaran menelpon saya
saat saya masih di lokasi bahwa foto yang beredar bukan foto yang kami ikuti.
Dan akhirnya ketahuan kalau foto yang beredar itu adalah foto kemenangan PDIP pemilu
1999.
Setelah Parade itu usai, saya dan teman sempat keliling dulu naik bis
tingkat dan terakhir berhenti di
Sudirman dan pulang naik Trans Jakarta dari halte Semanggi.
Saat menunggu trans Jakarta datang, saya memperhatikan jembatan layang yang
sedang dibangun di samping Plaza Semanggi, dimana jembatan layang ini nanti
akan berbentuk sayap kupu-kupu dan akan mengurangi kemacetan sekitar jalan Gatot
Subroto dan Jalan Semanggi. Padahal beberapa bulan sebelumnya, tempat itu baru
dipasang papan-papan penutup lokasi yang akan digali, tapi sekarang tiang beton dan jalan di atasnya
sebagian sudah terpasang. Menurut saya pemerintah sekarang bertindak cepat
dalam menyelesaikan proyek-proyek yang sedang jalan.
Demi menjaga keutuhan negeri ini dan tetap mengawal pemerintahan yg peduli
rakyat-lah saya hadir 19 November 2016 di Monas.