Sudah hampir sebulan warga Dusun Kecambah terlihat risau. Dari desas desus
yang beredar, sungai Paias yang di pinggir hutan sekarang ada buayanya. Padahal
sungai itu adalah sumber utama pengairan sawah. Biasanya sore hari anak-anak
gembala mandi - mandi ataupun memancing di sungai itu. Namun sekarang mereka
tidak berani lagi mendekat ke sana.
Demi kebaikan bersama, kepala dusun lalu mengumpulkan semua warga untuk
berdiskusi. Akhirnya warga sepakat agar Hut dan Robin, dua pemuda desa yang
terkenal pemberani dan berotot baja diutus untuk menyelidiki keberadaan buaya
tersebut.
Hut dan Robin berunding saat yang tepat untuk melihat dan meangkap buaya
tersebut. Hut menyarankan saat builan purnama tapi Robin bersikeras siang hari
saja. Walaupun terkenal pemberani dan selalu menjadi juara melawan pemuda dusun
sebelah, Robin rada was-was juga harus ke pinggir hutan di malam hari. Serasa
ada yang mengintip dan mengikuti dari belakang.
Akhirnya mereka sepakat siang hari saja, jadi kalau terjadi sesuatu ada
warga yang akan membantu. Dua hari sebelum hari H segala persiapan sudah
disediakan. Jala yang besar, palu yg kuat, tali yg kokoh dan pakaian renang, eh
baju dan celana maksudnya.
Tetapi agar si buaya mau muncul, warga desa diminta untuk tidak datang ke
lokasi. Merka cukup siapa-siap dan kalau ada bunyi kentongan, itu artinya Robin
dan Hut butuh pertolongan. Dengan gagah berani tapi jantung berdebar, Robin dan
Hut menuju Sungai Paias. Mereka menyusuri tepi sungai untuk melihat tanda akan
keberadaan makhluk asing dalam air.
Saat aliran air membawa mereka semakin ke tengah hutan, di sebuah tempat
yang tidak terlalu rindang dan aliran sungai melebar dan agak dalam, Hut dan Robin
melihat gelembung-gelembung udara dari dalam air. Setelah mengamati sepersekian
menit dan cukup yakin ada makhluk besar di dalam air, Robin dan Hut melebarkan
jala dan melompat ke ari. Benar saja, jala mereka menangkap sesuatu yang besar,
tapi tidak cukup berat kalau itu seekor buaya. Terlalu ringan malah.
Dengan
mudah mereka membawanya ke pinggir sungai dan terlihatlah Kakek Poso di dalam
jala. Segera Robin dan Hut membuka jaring sambil bertanya kok bisa si Kakek ada
di sungai yg berbuaya tersebut.
Robin “Kakek
Poso ngapain di sini?"
Kakak Poso
“Menunggu bidadari mandi lah".
Hut
" Ya ellah, aki-aki percaya tahyul"
Robin
"Emang Kakek gak takut buaya?"
Kakek
Poso "Emang ada buaya, mana ada buaya di daerah kita!"
Hut
" Lah, itu orang-orang bilang ada buaya di sungai ini"
Kakek
Poso " Hehehe itu kan akal-akalan aku aja biar anak-anak gak ganggu
kalau-kalau bidadari datang"
Lalu
dengan santai Kakek Poso meninggalkan Hut dan Robin.
Hut dan
Robin “ Kakekkkkkkkkkkkkkkkkkk”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar