Sudah mendapat info tentang acara
Teman Ahok Fair jauh-jauh hari dari teman-teman yang aktif mendukung Ahok. Tetapi
tetap saja hampir terlupa dengan acara tersebut dan ditambah tidak kepikiran
akan pergi dengan siapa. Teman yang saya coba ajak pas posting acara tersebut
di facebook sedang sibuk mempersiapkan liburan pulang kampung ke LN. Untung ada
teman yang juga berniat sama akan pergi ke acara tersebut.
Hari Sabtu siang, saya bersama
teman janjian bertemu di UKI. Dengan naik Trans Jakarta kami bisa sampai lebih
cepat karena di jalur biasa jalanan macet.
Ketika kami sampai sekitar pukul 13:40 suasana sudah cukup ramai. Kami
membeli tiket di tempat seharga Rp 35.000,-. Memasuki area dengan pemeriksaan yang yang cukup baik
terlihat kesiapan panitia dalam menyelenggarakan acara tersebut (berbeda dengan
acar Fun Walk Danau Toba tanggal 15 Mei 2016 yang sangat mengecewakan).
Ketika kami sampai kami
menuliskan pesan dan kesan buat Ahok. Saat memasuki ruangan sedang ada penyanyi
yang sedang mengisi suara, tapi sepertinya belum terkenal atau saya yang tidak
kenal. Tidak lama kemudia Yossi dan teman-temannya menyumbang suara, dilanjut
dengan JFlow dengan musiknya yang cukup asik.
Setelah Jflow disusul Project Pop
juga menyanyikan beberapa lagu. Para pengunjung tampak ikut menghentakkan kaki
mengikuti musik apalagi ketika lagu “Dangdut is the Music of my Country” karena
ada goyangan yang diajarkan para anggota Project Pop untuk diikuti peserta. Ada
satu lagu yang dinyanyikan JFlow dan Project Pop yang rasanya cukup pas untuk
keadaa sekarang ini. Jflow melantunkan lagu dengan akta-kata bahwa Nusantara
itu negara yang indah yang sudah terkenal ke luar negerti dan kita harus
menjaga-nya.
Sedangkan lagu Project Pop
menyebutkan suku Indonesia terdiri dari beragam suku, agama dan warna kulit
yang seharusnya kita saling menghargai. Orang yang tidak menghargai perbedaan
itu tidak pernah diajarkan di sekolahan.
Setelah Project Pop kami
istirahat diluar sambil mencicipi aneka makanan yang dijual di sana. Booth
makanan cukup rapi berjajar dan meja kursi di antara gedung pertunjukan musik
dan booth makanan. Satu hal yang cukup menarik perhatian adalah bahwa pasukan
orange yang siap sedia memungut sampah bukan hanya ada di jalanan Jakarta,
tetapi di acara tersebut juga ada tetapi mereka berseragam abu-abu. Juga
panitia yang sigap menegur apabila ada yang merokok, karena akan mengganggu orang
lain. Cukup masuk akal...
Sekitar pukul 17:00 wib Ibu Tyti,
Mba Dwi, Ika, Mba Imah dan seorang teman mereka lagi datang ke lokasi, katanya
sengaja datang karena tahu saya ada di sana. Ketika kami masuk lagi ke ruangan
acara, penyanyi yang hendak tampil adalah Iis Dahlia. Iis Dahlia menyebut , dia
mendukung Ahok karena Ahok membuat segala urusan beres lebih cepat. Peserta
yang datang sepertinya cukup hafal dengan lagu-lagu yang dinyanyikan Iis
Dahlia, belum lagi tarian lucu-lucuan dari peserta dan kru yang ada di sana.
Selesai Iis Dahlia melantunkan
lagu-lagunya, Ibu tyti beserta teman-teman beranjak pulang. Saya dan teman saya
sempat duduk-duduk dulu sambil menikmati hembusan angin sore di tempat booth
makanan.
Walaupun sudah sore, pengunjung
terlihat tetap ada saja yang baru datang, dan sebagian yang datang duluan juga
terlihat sudah beranjak pulang. Sekitar pukul 19:00 wib saya dan temanpun
meninggalkan tempat acara. Sedikit kecewa juga akrena besoknya tidak bisa ikut
meramaikan dan melihat Pak Ahok di acara Teman Ahok Fair hari ke-2.
Pesan cinta dari kami buat Ahok:
Teman Ahok menyebut acara ini
adalah pengumpulan dana untuk kampanye sebagai lanjutan dari pengumpulan KTP
yang pada saat acara ini dikumpulkan sudah lebih dari 900ribuan, kurang sedikit
dari target yaitu sebanyak 1 juta KTP. Bersama warga Ahok pasti bisa....