tiket
Rasanya film Indonesia yang paling
dibicarakan saat ini adalah Ada Apa Dengan Cinta 2, walaupun sebenarnya film
AADC yang pertama mungkin tidak direncanakan akan ada lanjutannya. Terjebak nostalga bahwa dulu
sempat ikut ngeramein nonton AADC dan juga kehadiran film AADC juga
disebut-sebut sebagai bangkitnya perfilm-an Indonesia setelah sempat mati suri selama
beberapa tahun maka sekarangpun kembali mencoba mencari tahu apakah film AADC2
itu sefenomenal film pertama.
Meyimak pembicaraan teman-teman yang dulu
juga turut serta terpesona dengan film pertama sebagian besar sangat suka
dengan AADC2 ditambah mereka juga sangat memuja sosok Rangga. Tapi mungkin
berbeda dengan saya dalam memandang kisah film ini.
Ketika akhirnya Cinta mau bertemu dengan
Rangga setelah sebelumnya pernah mengalami patah hati yang sangat berat,
rasanya masih setuju karena memang sebaiknya jangan membiarkan kepahitan masa
lalu membayangi kehidupan kita. Apalagi Rangga ingin menceritakan penyebab dia
mengirimkan surat putus kepada Cinta tanpa alasan. Mungkin setelah mendengar
sendiri pengangakuan Rangga, Cinta akan lebih legowo/ikhlas menjalani hari
–hari yang akan datang.
Namun untuk kelanjutannya saya kurang
setuju kalau kehadiran cinta lama harus memupus cinta kini. Kalau itu masih
sekedar pacaran mungkin tidak terlalu masalah, karena bisa saja si mantan lebih
banyak kelebihannya dibanding pasangan yang sekarang. Apalagi kalau sebenarnya sudah lama ingin putus tapi
belum bertemu pengganti maka bertemu mantan seperti pucuk dicinta ulampun tiba.
Tetapi akan berbeda ceritanya kalau
ternyata kisah yang dijalin sekarang sudah serius lalu menjadi kacau gara-gara
kehadiran si mantan. Kemarin sempat mendengar teman yang berbisik ke temannya
tentang batalnya pernikahan teman mereka H-2 dan itu karena kehadiran mantan
dari salah satu calon pengantin. Maksud hati si calon pengantin ingin pamit
pada pacar lamanya tetapi disaat-saat
terakhir itu mereka malah memutuskan untuk berama kembali.
Terbayang betapa hancurnya hati si calon
pengantin yang dikhianati. Selain berkorban perasaan, korban dana tetapi juga
mengorbankan keluarga kedua belah pihak. Orang-orang pasti bertanya-tanya
kenapa sampai bisa batal menikah.
Pernah juaga mendengar cerita dari teman,
berita batal nikah yang diumumkan di gereja. Walaupan saat diumumkan digunakan
kata-kata “Ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan”. Mungkin kita
akan berkata lebih baik batal menikah daripada nanti bercerai. Tapi benarkah
ketika menikah dengan orang yang dicintai sudah pasti lebih bahagia daripada
dengan orang yang setengah dicintai? Bukankah kadang ada juga yang lebih lama
masa pacaran daripada pernikahan yang dijalani?
Tidak menjadi jaminan juga bahwa semua
masalah bisa dilalui dengan orang yang dicintai ataupun orang yang kita pilih.
Karena menyatukan dua kepala dari latar belakang yang berbeda pasti akan ada
sesuatu hal yang saling bertolak belakang. Perlu kata “saling” diantara kedua
belah pihak dan tentu saja komunikasi antara yang disukai ataupun yang tidak
disukai. Sehingga si pasangan bisa mengerti keinginan pasangannya.
Semoga kita bisa mengambil keputusan yang
bijak ketika akan melangkah ke jenjang pernikahan. Jangan biarkan bayang-bayang
masa lalu mengundang mendung dalam rencana tersebut. Bersahabat dengan mantan
itu tidak menjadi masalah sepanjang kedua belah pihak menyadari posisinya dan
melangkah pada
rel yang seharusnya. Dan buat yang sudah dalam pernikahan, terimalah pasanganmu
apa adanya karena orang lain yang
diharapkanpun belum tentu tanpa kekurangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar