Senin, 23 Mei 2016

Wisata Murah dan kemping Ceria di Gunung Lembu - Purwakarta



Sekarang banyak anak muda, eh bukan anak muda saja sih yang akhir minggu-nya tidak lagi ke mall. Penat dengan aktivitas di hari kerja, para anak muda dan tua tersebut mulai  mencari hiburan ke luar kota untuk mencari udara segar dan mencuci mata dengan pemandangan alam. Purwakarta bisa menjadi salah satu pilihan di akhir minggu yang dekat dengan Jakarta.
Tanggal 30 April kemarin saya ikut rombongan kemping ceria ke Gunung Lembu, sebuah gunung yang terdapat di Purwakarta. Menurut data yang saya comot dari google, ketinggian Gunung Lembu sekitar 780 mdpl. Lebih rendah dari gunung Parang dan Gunung Bongkok. Disebut gunung Lembu karena posisi gunung tersebut yang terlihat  seperti lembu tidur.
Kesepakatan awal, semua peserta berkumpul di stasiun kota paling telat pukul 09:30 wib. Saya pun menghitung-hitung waktu dan siap-siap berangkat dari rumah pukul 08:00wib dan kalau tidak ada halangan akan tiba tepat waktu di stasiun kota.
Saat mulai melangkah dari rumah semua tepat waktu, tepat saat Abang saya bersedia mengantar ke jalan raya, tepat metro mini pas datang dan tiba di stasiun Tebet saat kereta ke Kota baru saja tiba. Melihat semua berjalan sangat lancar, saya semakin yakin akan tiba tepat waktu di tempat yang ditentukan.
Ternyata mulai dari Manggarai kereta sudah mulai tersendat, tertahan di beberapa stasiun, beberapa teman juga terlihat masih jauh dan ada juga yang tepat 1 kereta di belakang saya. Beruntung kereta saya tiba 16 menit sebelum kereta ke Purwakarta berangkat. Kereta berangkat dari stasiun Kota pukul 10:15 wib dan tiba di Purwakarta sekitar pukul 13:05 wib
Dari stasiun Purwakarta perjalanan dilanjutkan dengan mobil bak terbuka. Sekitar 1 jam lebih kami sampai di desa Sukatani. Setelah makan siang dan istirahat sebentar sekalian registrasi pendakian ke Gunung Lembu, perjalanan dilanjutkan ke kaki gunung Lembu. Kami berangkat sekitar pukul 16:00 wib dari posko pendaftaran.
Perjalanan dari posko ke perkemahan kami (sebelum pos 1), tempat ini dipilih karena kebenaran di tempat ini ada mata air jadi cukup dekat untuk membersihkan badan dan untuk keperluan sholat karena ada juga gubug kecil yang disediakan sebagai musholla.


Pemandangan dari tempat kami berkemah menghadap ke waduk Jatiluhur dan perkampungan yang penuh batu besar serta di sebelahnya terlihat gunung Parang. Pukul 18:00 wib suasana sudah mulai gelap dan aktifitas kami Cuma foto-foto dan saling berkenalan dan bercerita, karena rata-rata diantara kami belum saling kenal.
Malam itu hujan turun lumayan lebat tapi tidak sampai menimbulkan banjir. Hujan membuat sebagian memilih cepat masuk tenda dan yang lain asik bercanda dan bermain game menghabiskan malam dibawah tenda besar tanpa dinding. Di sekitar kita juga ada beberapa tenda didirikan dan mereka asik bermain gitar dan bernyanyi-nyanyi sampai tengah malam. Udara di tempat perkemahan tidak terallu dingin, bahkan sleeping bag yang dibawa tidak dipakai karena udara yang cukup hangat.
Menjelang pagi hujan kembali turun padahal kami rencana pukul 05:00 wib akan melakukan pendakian ke puncak Gunung Lembu. Tepat pukul 05:00 wib gerimis benar-benar berhenti lalu kami bersiap menuju puncak.
Tantangan dimulai dari pos 1 menuju pos 2 karena jalanan mendaki dibuat bertangga tetapi tagganya dari tanah dan dibuat bambu menjadi pegangan. Tanah becek akibat hujan sehingga perjalanan menjadi lebih lambat. Dari pos 2 sampai puncak hampir tidak ada masalah tinggal menyusuri jalan setapak dan kebenaran quide ada bersama dengan kami. Kebenaran dalam perjalanan ini kami terbagi atas 2 kelompok dan kami adalah rombongan terakhir.

Sekitar 1 - 1,5 jam perjalanan denganberjalan santai kami sampai di puncak gunung Lembu. Di perjalanan kami juga melihat anak-anak monyet yang sudah cukup terbiasa berhadapan dengan manusia. Mereka tidak terlihat takut malah ada tenda yang ditutup kurang rapi yang diacak-acak oleh monyet-monyet tersebut. Pemandangan paling bagus dan menjadi tujuan utama adalah batu besar yang menjorok ke arah Waduk Jatiluhur. Pemandangan dari puncak ini benar-benar bagus.



Setelah puas foto-foto dan mengambil gambar, kami berintirahat disebuah warung yang ada di puncak. Oh iya, di perjalanan juga kita melewati beberapa warung dimana harga makanan yang dijual tidak terlalu mahal. Aqua 600ml harganya Rp 6.000,-, kopi seharga Rp 3.000,-, pop mie seharga Rp 10.000,- dan kelapa muda Rp 8.000,-
Setelah sampai di tempat perkemahan, kami langsung beres-beres dan bersiap turun. Mandi dan makan siang di posko pendaftaran dan kembali pulang naik mobil bak terbuka. Sempat menikmati jajanan Purwakarta dan jalan-jalan ke arah museum yang sayangnya sedang tutup sebelum kereta berangkat pukul 15:50wib menuju Jakarta.
Berakhir sudah perjalanan singkat dan murah ke Purwakarta dan mendapatkan banyak kenangan dan teman baru.

Tulisan ini diposting juga di www.kompasiana.com/Afriska07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar