Selasa, 28 Juni 2016

Satu tahun Teman Ahok dan Run Down satu juta KTP untuk Ahok-Heru



Minggu, 19 Juni 2016 kemarin diadakan syukuran satu tahun Teman Ahok dan penghitungan satu juta KTP buat Ahok-Heru sebagai modal untuk maju independen di laga pilkada gubernur dan wakil gubernur DKI tahun 2017 nanti. Walaupun KTP saya Bekasi, tapi berhubung banyak menghabiskan waktu di Jakarta Timur serta melihat perkembangan Jakarta sekarang dibanding dulu, tentu saja saya ikut mendukung Pak Ahok untuk maju lagi menjadi gubernur.
Pada awal pengumpulan KTP tahun 2015 lalu, saya ikut mengumpulkan KTP dari teman satu kantor, keluarga dan teman-teman yang biasa bertemu dan ber KTP DKI. Tentu saja saya saya bukan asal minta, tetapi saya tanya pendapat mereka dengan kondisi Jakarta sekarang setelah dipimpin oleh Ahok. Tidak ada pemaksaan apalagi janji surga, mereka memberi dengan kesadaran sendiri.
Ketika ternyata pengumpulan pertama dibatalkan karena harus ada nama gubernur dan wakil gubernur, maka kebanyakan teman saya menyerahkan sendiri KTP mereka ke posko Teman Ahok. Ternyata, walaupun pengumpulan pertama dianulir, dukungan terhadap Ahok-Heru berjalan cukup cepat. Padahal sebelumnya ada yang sesumbar akan loncat dari Monas kalau KTP buat Ahok-Heru mencapai 1 juta. Banayk tulisan lucu-lucuan terkait nazar ini.
Seorang teman yang terlihat realistis namun tetap saja meledek sang pembuat nazar menuliskan "Tolong buat warga DKI, janganlah kalian menggenapi jumlah KTP sampai 1 juta, cukup 999,999 saja agar Habiburokman jangan sampai meloncat dari Monas. Karena 1 KTP bisa menyelamatkan nyawa seseorang. Diharap perikemanusiaannya"
Bertepatan dengan 1 tahunTeman Ahok dan KTP yang terkumpul diperkirakan sudah mencapai 1 juta maka diadakan syukuran di Posko Teman Ahok Jl. Pejaten Raya no 3 Graha Pejaten. Sebelumnya saya masih ragu untuk pergi ke acara tersebut. Tetapi melihat beberapa teman sangat semangat, akhirnya saya memutuskan untuk datang. Sekitar pukul 14:30 kami berangkat dari rumah. Sekitar pukul 16:00 tiba di tempat dan yang hadir sudah cukup ramai. Banyak yang berdiri menyaksikan MC menghidupkan suasana. Ada kuis, permainan dan acara-acara lainnya.

Saykoji dan Adi MS juga datang menghadiri acara ini. Saykoji sempat memcakan surat terbuka buat Ahok serta kesaksian dari Adi MS kenapa dia jatuh cinta pada Ahok. Menurut Adi MS, dia bukan seorang politikus dan tidak ada kepentingan apa-apa dengan mendukung Ahok. Saat pertama bertemu, Ahok sangat bersahabat, sangat jauh berbeda dengan yang terlihat di televisi. Berarti Ahok bisa menempatkan kapan harus marah dan kapan bersikap biasa, ujar Adi MS.
Seorang Bapak meminta Adi MS mengulang perkataan saat hadir di acara Mata Najwa 04 Juni 2016 di Lapangan Parkir Timur Senayan "Semua karena Ahok". Lalu Adi MS pun bertanya
-          "Orang pintar ada gak?"
-          Yang hadir menjawab "Banyak"
-          "Yang berani ada tidak?"
-          “Ada banyak..” jawab kami seperti koor
-          "Yang bisa memimpin ada gak?" tanya Adi MS lagi
-           "Banyak" koor itu berkumandang lagi
-          “Kalau yang jujur?”
-          - Suara melemah dan ada yang jawab “ tidak ada”
-          Adi MS langsung bilang “Ada kok, saya jujur” tetapi yang punya semua itu cuma Ahok.

Menjelang buka puasa Ahok datang, saya pribadi tidak menyangka kaalu Ahok akan datang. Para peserta antusias menyambut dengan salaman dan foto bersama. walaupun MC berulang kali menyebut bahwa ada kesempatan Ahok akan memberi sesi berfoto, tetapi tetap saja banyak yang berdiri mengambil foto, terutama yang berada di depan. Yang di belakang berusaha meminta yang di depan agar duduk tetapi banyak yang tetap masik mengambil foto dan video bahkan ada yang selfi. Selesai Ahok memberi kata sambutan Ahok pergi dan dilanjut buka bersama.
Tapi ternyata Ahok bukan pulang, tetapi masuk ke posko teman Ahok, bahkan Heru datang. MC mengatakan semua peserta akan diberi kesempatan foto tetapi harus antri yang rapi. Pertama-tama agak susah juga mengamankan orang-orang yang ingin berfoto dengan Pak Ahok, terlebih mereka yang sudah lebih dahulu antri di depan pintu masuk posko Teman Ahok. Mereka saling dorong dan saling berebut masuk lebih dahulu padahal pintu masih tertutup. Butuh beberapa orang pihak keamanan dan relawan untuk membuat pengunjung bisa berbaris rapi. Diatur 2 - 4 orang sekali masuk dan di dalam sudah disusun sofa untuk foto bersama. Ada untuk kapasitas 4 orang dan ada untuk yang lebih dari 4 orang.

Kami termasuk beruntung karena berada di antrian depan walaupun bukan paling depan. Selesai foto bersama, kamipun pulang dan antrian untuk foto masih panjang di belakang kami.
Disela-sela menunggu, saya sempatkan foto dengan Pak Nusron Wahid yang juga ahdir bersama Pak Ahok.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar