Rabu, 29 Juni 2016

Toleransi dalam tindakan




Saya lahir dari desa yang semua warganya seagama, tapi dari kecil saya sudah tahu adanya agama yang berbeda karena adik Kakek saya yang beda agama sangat sering mengunjungi kami. Juga Oom anak Kakek tersebut sering datang ke kampung. Bahkan menurut Bapak saya, dia adalah kesayangan Kakak (Adik Papanya) tersebut.
Bisa jadi perasaa Bapak saya itu benar karena ketika Kakek meninggal, bola matanya tetap terbuka sampai kami datang. Kaetika Bapak saya mengusap wajah Kakek dari dahi ke arah bawah, Mata Kakek ikutan menutup padahal sebelum kami datang yang hadir juga sudah melakukan hal yang sama.
Saya masih kecil waktu Kakek meninggal, tapi saya sempat merasakan kehadirannya yang cukup sering di kampung kami yang sunyi. Kedekatan Kakek dengan kami juga diikuti oleh seorang anaknya kalau yang lain bisa dibilang kami hampir tidak pernah berkomunikasi.
Seiring bertambahnya usia, saya melanjutkan sekolah tingkat pertama masih di kelurahan tapi beda kampung. DI sini kami sudah bertemu dengan teman beda agama, tetapi toleransi di sini sangat indah sekali. Saya pernah menulis di sini.
Sekolah Tingkat Atas dan Kuliah rasanya saya semakin dewasa untuk menghargai agama yang berbeda. Walaupun jujur, saat kuliah kami hidup berkelompok. Akan sangat aneh kalau ada yang berteman karib beda agama, entah siapa yang memululai membuat perbedaan ini.
Merantau dan bekerja semakin menyadarkanku akan perbedaan ras, agama dan suku yang tidak boleh kita ganggu gugat. Rasanya kurang etis bertanya agama kepada orang yang baru kita kenal, kalau asal daerah masih lebih bisa dipahami karena kadang tempat daerah teman malah membuat kita ingin tahu lebih lanjut tentang daerah sana.
Cara terbaik untuk tetap menjaga persahabatan bukan juga dengan tidak membahas agama sama sekali, tapi dengan tidak menyinggung atau menyakiti hati teman lewat agama. Saya mencoba untuk tidak membahas orang atau artis yang pindah agama karena akan menyakiti pihak agama yang sebelumnya. Mencoba juga untuk mengingatkan agar teman jangan terlalu sering mengucapkan salam dalam satu agama saat kita berada di komunitas dan hanya sedikit atau cuma 1 orang agama yang berbeda agama.
Salam persaudaraan buat semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar