Sekian lama tinggal di Jakarta,
saya kemana-mana lebih sering menggunakan bis. Walaupun dari dulu sudah sering
mendengar teman yang tinggal di Bekasi dan bekerja di Depok lebih memilih naik Commuter
Line karena lebih cepat dan bisa bayar setengah harga. Dulu memang naik Commuter
line katanya bisa umpet-umpetan sama petugas karcis. Kalau tidak punya karcis,
bisa bayar cash ke petugas dan harga bisa nego.
Beberapa tahun terakhir ini, lupa
bagaimana ceritanya saya coba-coba naik commuter line dari Tebet ke Sudirman.
Kalau naik bis biasanya antara 90 menit
hingga 120 menit. Setelah saya coba naik commuter line, saya bisa sampai
lebih cepat, antara 45 menit hingga 60 menit.
Setelah berhasil mempersingkat
waktu, akhirnya saya coba-coba ke tempat lain yang ada rute commuter line api.
Dan lebih mudah lagi setelah ada kartu transportasi dimana kita bisa turun
dimana saja tanpa takut kena denda. Soalnya saya pernah bareng-bareng dengan
teman dari Depok. Teman saya turun di stasiun Pasar Minggu sedangkan saya di
stasiun Tebet.
Tetapi ketika akan keluar dari
stasiun, palang pintu tidak terbuka ketika saya meletakkan tiket di tempat yang
telah ditentukan. Setelah petugas datang, terbaca di tiket bahwa saya
seharusnya turun di Pasar Minggu. Ternyata tiket saya tertukar dengan teman.
Jadi kalau kita belum punya kartu
untuk transportasi, harus turun ditempat dimana tujuan yang kita sebut saat
membeli tiket, turun lebih dekat dari tujuan semula tidak apa-apa tetapi kalau
lebih jauh tidak bisa. Masih untung saya tidak denda, hanya uang deposit di
kartu menjadi hangus. Waktu itu, biaya kartu masih Rp 5.000,- dimana uang kita
akan kembali kalau kartu kita tukar setelah menggunakan commuter line. Sedangkan
biaya perjalanan commuter line juga cukup murah, Rp 2.000 untuk jarak tertentu
dan biaya tambahan Rp 500'-/km kalau lebih dari batas. Sekarang biaya deposit
kartu menjadi Rp 10.000,- dan biaya perjalanan menjadi Rp 3.000,-
Hal lain yang perlu diperhatikan
saat menggunakan commuter line adalah harus waspada dan menajamkan telinga mendengar informasi dari
pengeras suara stasiun yang akan kita masuki. Untuk yang sudah biasa dan hafal
jalan mungkin tidak masalah, tetapi untuk yang baru dan malu bertanya harus
lebih konsentrasi karena tidak ada tulisan informasi seperti yang terdapat di
trans Jakarta.
Pernah suatu kali saya naik commuter
line dan harus turun di Klender, itu satu stasiun dari Jati negara. Informasi
dari pengeras suara menyebutkan commuter line akan memasuki stasiun Cipinang,
padahal commuter line tidak berhenti di stasiun tersebut. Jadi saya sempat agak
santai sehingga tidak sadar kalau commuter line sudah berhenti di Klender. Saat
commuter line menginformasikan commuter line sudah tiba di stasiun Klender
bertepatan dengan menutupnya pintu. Sehingga saya harus ikut sampai stasiun
berikutnya. Rencana mau balik lagi ke Stasiun Klender dengan commuter line yang
balik arah, apa daya ternyata tidak ada lagi commuter line yang balik karena
sudah pukul 22:00 wib
Selain cepat dan murah, sejauh
ini semua stasiun dan commuter line yang saya naiki sangat bersih. Terdapat
banyak tempat sampah di stasiun dan kereta. Sepertinya setiap pengunjung juga
tidak membuang sampah sembarangan. Ternyata bisa juga warga Indonesia menjaga kebersihan,
semoga ini berlaku untuk setiap orang dan setiap tempat.
Sangat bersyukur dengan
transportasi yang setiap waktu memperbaiki penampilan dan pelayanan ini tetapi
akan lebih bagus lagi kalau bisa menjangkau semua tempat bukan hanya DKI dan
sekitarnya tapi juga di daerah-daerah lain.
Salam Clic
Tidak ada komentar:
Posting Komentar