Tanggal 17 Agustus
2016 kemarin saya sengaja tidak pergi kemana-mana karena pukul 22:00 wib nya
ada pertandingan Bulu tangkis Indonesia melawan China di Olimpiade Rio 2016. Sebenarnya
pagi -pagi keluarga sudah mengajak untuk jalan-jalan ke Bandung, teman-teman
panitia acara fun walk alumni juga menawarkan kumpul-kumpul di Semanggi, tetapi
demi menjaga diri agar tidak mengantuk saat pertandinga bulu tangkis, akhirnya
semua tawaran menarik itu saya tolak.
Di kompleks kami
tinggal sama sekali tidak ada acara rame-rame 17-an, hanya bendera yang
berkibar di tiap rumah yang menandakan warga kompleks turut serta memperingati
acara ulang tahun kemerdekaan negara tercinta tersebut.
Hari Sabtu, 20
Agustus 2016 ponakan kecil minta ikut menginap di rumah saudara sepupu (Abang
saya) di Pondok Gede. Akhirnya saya terpaksa menemani dia pergi ke Pondok Gede
karena Bapak Ibunya akan pergi ke Puncak.
Ternyata tanggal 20
Agustus tersebut adalah acara puncak perayaan Tujuh Belasan di RT tersebut.
Selain untuk pembagian hadiah diramaikan juga dengan tarian dan drama
perjuangan yang diramu cukup lucu dan menarik.
Digagas oleh karang
taruna, dibuatlah panggung di sebuah tanah kosong. Diawali dengan kata sambutan
dari PakRT, RW, ketua panitia lalu tari pembukaan dari daerah Lampung. Selang
seling dengan tari daerah lain, ada tari dari Aceh, Padang dan tari
kontemporer. Penarinya mulai dari anak-anak TK sampai SD. Menurut informasi
dari keponakan saya, kebenaran dia ikut menjadi penari, mereka latihan hanya 3
hari saja.
Dan yang lebih
membuat saya kaget, salah satu personil Wali yang kebenaran sering main di
rumah saudaranya di depan rumah Abang saya (saya gak tau band, nama apalagi
orangnya :) )bela-belain tidak ikut teman-temannya ke Kediri demi acara
tersebut. Personel Wali tersebut tampil sekitar pukul 11-an, saya sudah balik
ke rumah sekitar pukul 10:00. Acara berakhir sekitar pukul 01:00 pagi.
Karang Taruna,
organisasi kepemudaan yang sering menjadi garda depan untuk acara-acara
kebersamaan seperti kebudayaan, olah raga, ketrampilan yang rasanya akhir-akhir
ini semakin menghilang. Terutama di daerah perkotaan, dimana dalam suatu acara
tinggal mencari panitia dan sudah ada hitung-hitngan dana. Bukan lagi semangat
gotong royong dan kebersamaan. Ataukah cuma saya yang merasa seperti itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar