Sekarang ini orang sudah biasa
memiliki asuransi. Bukan hanya 1, bahkan banyak yang memiliki 2-3 atau bahkan
lebih. Mungkin karena kita menyadari tak selamanya tubuh kita sehat atau karena
biaya rumah sakit yang sangat mahal. Dan sepertinya sudah menjadi kewajiban
perusahaan atau instansi juga untuk mengasuransikan karyawan/pegawainya.
Demikian juga ditempat saya
bekerja. Ada asuransi yang hanya ditanggung untuk rawat inap dan ada asuransi
yang juga menanggung rawat jalan. Dan demi memudahkan karyawan berobat, sengaja
dibuka klinik di tempat saya bekerja, bukan klinik perusahaan tetapi klinik
langganan perusahaan. Klinik ini hanya untuk pertolongan pertama yang dijaga
seorang perawat, kalau tidak bisa ditangani baru di rujuk ke klinik pusat atau
ke rumah sakit.
Untuk biaya rawat jalan kebenaran
limitnya tidak terlalu besar. Bulan Januari kemarin iseng-iseng saya tes darah
yang aktanya untuk 1 item test seharga 15 ribu rupiah. Saya test 3 item. Karena
kebenaran di 1 item ada hasil yang kurang baik lalu suster memberikan 1 papan
obat. Saya bertanya berapa harga obatnya. Suster menyebut hanya sekitar 10
ribu-an.
Berhubung alat geseknya ada di
klinik pusat, maka kartu ditinggal dan baru diambil esok harinya. ketika
membaca struk pembayaran saya kaget karena limit terpotong 145rb. Ada biaya
dokter segala. Lalu saya bertanya kenapa potongannya begitu besar dan kenapa
ada biaya dokter, bukankah saya tidak ada konsultasi dengan dokter? Lalu
perawat mengatakan biaya dokter itu sudah otomatis dan tidak mengurangi limit. Tetapi
bagaimana bisa dibilang tidak mengurangi limit kalau sudah langsung terpotong?
Lalu saya menyampaikan informasi
tersebut ke pihak HRD, agar mereka bisa bernegosiasi dengan pihak klinik. Agak
nyesak juga pas HRD nya mengatakan "Kalau saya sih selalu murah
ditagihkan". Lalu saya menyampaikan bahwa saya pribadi mungkin bisa saja
dengan tidak berobat menggunakan kartu itu, tetapi bagaimana dengan yang lain.
Apalgi sebelumnya seorang teman limitnya sudah habis. Bagaimana kalau ada
kejadian yang membutuhkan biaya lebih besar, alangkah sayangnya
potongan-potongan yang sedikit-sedikit menjadi bukit ini.
Apalagi banyak karyawan karena
merasa tidak membayar premi lalu mengambil obat, susu, minyak kayu putih dan
lain-lain dari klinik dengan harga mahal sedang kalau beli di luar bisa lebih
murah. Harga troces (obat radang) yang diluar mungkin sekitar 20rb, kalau
diambil di klinik harganya menjadi 75rb.
Jadi teringat yang pernah ramai
di media sosial pengguna asuransi dikenakan biaya cabut gigi sebesar 9 juta,
walau akhirnya setelah komplain ke banyak pihak menjadi sekitar 2jt-an.
Seharusnya asuransi itu manfaat
terbesarnya adalah untuk pemegang kartu, tetapi melihat kejadian di atas
sepertinya pihak ke-3lah yang paling menikmati hasilnya. Pihak asuransi mungkin
merasa tidak perlu investigasi untuk hal-hal kecil seperti itu, sepanjang premi
dibayar maka mereka juga akan memberi sesuai limit tanpa tahu penggunaannya.
Pihak pembayar juga tidak mau
tahu sepanjang kewajiban membayar premi sudah dipenuhi, penggunaan terserah
pemegang kartu dan pemegang kartu merasa beruntung, tanpa membayar apa-apa bisa
mendapatkan yang diinginkan walau dengan harga yang lebih mahal. Dan pihak ke-3
pun bisa sorak sorai, keluar dana sedikit dapat untung sebesar-besarnya.
-Miris-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar